Senin, 01 Desember 2014

All About Him part 4

Halo, udah lama banget aku engga ngepost. Sekarang aku mau ngepost tentang dia. Haha. Lagi-lagi. Sekarang aku cerita tentang aku yang udah memendam perasaan ini selama 2 tahun. Aku udah naik ke kelas 2 SMP. Dan dia udah jadi senior alias kelas 3 SMP. Kalian tau engga, seberapa kangennya aku sama dia waktu liburan. Rasanya engga tahaaannnnnn banget. Pengen banget ngeliat dia lagi. Hehehehe. Kalian pasti pernah ngerasain yang namanya bangganya jd kakak kelas for rthe first time, kan? Nah itu yang aku rasain sekarang, gimana enaknya bersikap sok-sok wibawa di depan adek kelas 7 yang baru. Hihihihi. Hm waktu berlalu. Di tahun kedua ku ini, menurutku adalah tahun yang paling berkesan. Paling membekas buat aku. Waktu itu, aku sempet lelah dengan perasaan tak terbalas ini. Apalagi, aku sejak saat itu udah mulai mikir-mikir "Kayaknya dia engga mungkin suka deh sama aku..." Dan saat itupun Tuhan mengirimkan satu sosok yang bisa buat aku "sedikit" lupa dengan keberadaannya. Yups, dia adek kelas baru. Aku inget banget, waktu itu aku sama teman-temanku lagi nongkrong di depan kelas. Tiba-tiba ada adek kelas yang lewat. Dia waktu itu pakai jam tangan warna ijo. Waktu aku ngeliat dia, sebenernya biasa aja. Biasa banget. Cuma sekedar "Ganteng juga ya tuh adek kelas" Eh, teman-teman aku yang mungkin terlalu lebay atau mungkin juga kasian sama aku wkwk jadi jodoh-jodohin aku sama adek kelas itu. Hahaha, dan melalui perjalanan yang engga terlalu panjang dan melelahkan, aku jadian sama adek kelas. Aku bahagia. Ya, aku akui itu. Aku untuk pertama kalinya akhirnya bisa bener-bener ke sekolah tanpa "Dia" sebagai satu-satunya alasan. Aku senang. Tapi, kebahagiaan itu seperti yang aku duga engga berjalan lama. Tiba-tiba aja adek kelas itu mutusin aku tanpa alasan yang jelas. Dan, well, aku nangis dan sedih pastinya. Sempet kesel juga sama tuh anak. Yang nembak secara tiba-tiba siapa, yang mutusin secara tiba-tiba jugaa siapaaaaaa. Tapi, yaaa itu cuma buat sementara waktu aja. Dan, akhirnya aku kembali ke perasaanku yang dulu. Hehehe, sebenernya perasaan itu engga pernah berubah sih.Yah gitu deh guys wkwk. To be continued yaaa

Jumat, 18 April 2014

SASUKE!

Halo, lama engga nge-post. Sekarang aku lagi pengen nge-post puisi buatan aku :D Judulnya "SASUKE"
Hehehe. Btw, aku emg udah jatuh cinta sama Sasuke sejak nonton anime-nya. Oke, langsung aja cekidot ^^

Sasuke, kamu hadir dong di dunia nyata
Lebih tepatnya lagi, hadi di hidup aku
Biar aku engga menderita berkepanajangan kayak gini

Sasuke, jadi anak baru di sekolahku dong
Lebih tepatnya lagi, duduk sebangku sama aku
Biar aku bisa move on dari seseorang

Sasuke, ketok pintu hatiku dong
Lebih tepatnya lagi, jadi kekasih aku
Biar aku engga mikirin seseorang itu lagi

Sasuke, halangi pandanganku dong
Lebih tepatnya lagi, selalu ada disaat mata dan hatiku merindukanmu
Biar aku engga merindukan tatapan seseorang itu lagi lagi

Sasuke, sentuh aku dan jangan pernah kamu lepas dong
Lebih tepatnya lagi, pegang tanganku erat-erat
Biar aku engga hilang di tengah jalan hati lagi-lagi seseorang itu lagi

Ssuke, andai aja Tuhan benar-benar menciptakan kamu
Andai aja Tuhan benar-benar mentakdirkan kamu hadir di hidupku

Hm.. lucu juga
Membayangkan aku yang tergesa-gesa menuju ke kelas
Dengan nafas memburu, dengan hati berdegup kencang.
Dengan mata yang seakan berharap tidak menemukan sosok guru di dalamnya

Aku melihatmu.....

Rambut ravenmu yang unik, kulit pucatmu yang mencolok, tampang dinginmu yang mempesona 
dan yang paling aku sukai mata onix-mu yang amat misterius bagiku

Dan lebih indahnya lagi, kedua bola mata itu melihatku. Menatapku.
Seakan ada seribu satu pesan yang ingin disampaikan
Dan aku hanya bisa mematung, tak percaya.
Membalas tatapanmu dengan senyum simpul penuh syukur
Bermula dari tatapan itu, cerita kita dimulai.

Wah.... sungguh skenario yang menakjubkan

Nah, nah guys.. Sekian dari saya. Bye-bye :D

Senin, 06 Januari 2014

Harapan palsu. Lagi.

Aku mau curhat nih guys. Aku lagi sedih banget. Sebenernya lebih ke kecewa. Untuk sekian kalinya. Lagi. Aku ngerasa dikasih harapan palsu lagi. Lagi-lagi. Sama seseorang yang baru. Yang aku pikir bisa membantuku melupakan seseorang yang sampai sekarang masih aku cintai. Aku bingung harus gimana. Nangis? Udah capek :') Marah? Sama siapa? Engga ada hak buat aku untuk marah ke siapapun-ke orang itu. Luka hatiku yang engga kunjung sembuh namun sempet ketutup karena dia hadir, kebuka lagi. Bahkan, makin menganga lebar. Lagi. Aku udah lupa berapa kali aku diginiin sejak aku hanya jatuh cinta yang sebenernya ke dia yang beribu-ribu kali udah aku ceritain. Walaupun gitu, bukan berarti aku terbiasa menghadapi kesakitan ini. Rasanya.... di hatiku yang mulanya hanya luka yang diberikan oleh dia yang aku cintai muncul luka-luka kecil di sekitarnya. Kecil. Tapi itu sangat memperburuk keadaan. Dear heart, I am so sorry to hurting you again and again :') Aku bingung. Bener-bener bingung. Yang aku lakuin cuma diem. Seolah aku engga pernah ngalamin hal-hal buruk ini. Seolah hidupku baik-baik saja. Seolah aku tetap tegar. Lagi. Aku memberikan senyum palsu. Senyum yang aku harap bisa membahagiakan semua orang. Aku sadar, aku cuma kesel. Aku kesel kenapa bukan seseorang baru itu yang bisa menyembuhkan hatiku yang sudah sekarat ini. Kalau bukan dia-kalu bukan orang-orang baru yang sebelumnya, lalu siapa? Sampai kapan aku harus terus melukai hati yang hanya satu-satunya yang aku punya? Kasihan dia. Kasian, hatiku. Sampai kapan aku harus hidup dengan bayangan satu orang itu saja? Aku juga ingin kembali menjadi aku yang dulu. Yang tidak mengenalnya. Yang tidak merasakan jatuh cinta yang seperti ini. Yang bisa mudah mendapatkan sosok yang melengkapi kekosongan ini. Yang bisa dengan mudah melupakan. Yang bisa memberikan senyum tulus. Yang bisa.....menyembuhkan luka hati dengan kekeuatan sendiri. Aku sungguh-sungguh tidak ingin tumbuh dewasa. Jika harus melalui-nya dengan hati yang seperti ini. Lagi. Lagi-lagi aku mengeluh dengan apa yang Tuhan berikan kepadaku. Sulit rasanya tidak merasa berdosa atas apa yang aku keluhkan. Namun, beginilah aku. Hanya manusia biasa. Manusia yang berharap luka di hatinya cepat pulih. Entah siapapun yang sanggup memberikan obat dan menyembuhkannya. Dear heart, please be patient :) I know its painful. But, never stop believing that someone will come to me and heal you.

Minggu, 05 Januari 2014

Ingin Jadi Bella Swan!

Hai hai :D
Lagi bingung nih mau nge-post apa. Karena lagi engga mood buat nge-post hal-hal berat jadi aku mutusin buat nge-post tentang aku aja yaaa XD
Um, awalnya aku cuma anak perempuan biasa (sampe sekarang juga masih biasa sih ^^) yang labil. Waktu itu semua temen-temenku udah mulai punya "idola" masing-masing. Ada yang ngefans sama Naruto, Princess Jasmine, grup band Vierra, Monokurobo, dan sebagainya.... Tapi, aku engga punya yang begituan. Aku sempet iri sama temenku yang udah punya idola masing-masing. Asik aja ngeliatnya, mereka bisa ngoleksi barang-barang yang ada sangkut pautnya sama idola mereka. Hal ini berjalan kira-kira sampe aku kelas 2 SMP. Aku mulai mengenal yang namanya “Twilight Saga”. Temen-temenku juga banyak yang suka tapi..... karena klepek-klepek sama ketampanannya Robbert Pattinson a.k.a Edward Cullen. Aku? Beda sendiri. Iya. Lagi. Entah kenapa, aku malah bener-bener terpesona sama tokoh Bella Swan. Bukan karena kecantikan pemerannya alias Kristen Stewart-well salah satunya itu sih hehehe. Tapi lebih ke “personality”-nya. Aku (bukannya gimana) ngerasa kalo sifatku sama tokoh itu mirip. Awkward? Yes. Ofc. But, I’m really really really sure of it. Aku suka buku-walaupun aku engga mau dibilang kutu buku. Aku klaustrophobia alias engga suka “kesempitan”. Aku sangat amat pemalu sekali sama orang-orang yang baru aku kenal, engga jarang aku kikuk engga tau harus ngomong apa sama orang-orang baru di sekitarku. Aku nyaman banget sama orang yang lebih dulu ramah atau baik sama aku. Aku kurang suka keramaian walaupun terkadang itu lebih baik daripada sendirian. Tapi.....di balik itu semua, aku termasuk orang yang suka berkhayal. Well, berkhayal disini maksudnya aku sering bayangin diri aku sendiri jadi mahluk yang “bukan” manusia biasa. Yah seputaran itulah. Dan setelah ngeliat film Twilight, aku bener-bener pengen banget hidup di dunia itu. Aku ngerasa aku bisa ngerti perasaannya Bella Swan disana. Bahagia-itu pasti tapi juga bingung penuh keresahan karena engga pernah kepikiran untuk terlibat sama hal-hal yang mirip dongeng kayak gitu. Keinginan itu selalu bertambah kuat apalagi habis selesai baca salah satu dari sekian novelnya, atau nonton dari film-filmnya. Bella Swan itu bener-bener cewek yang terlahir untuk jadi vampir. Well, walaupun aku jatuh cinta sama tokoh Bella tp aku lebih wow dengan Bella Swan daripada Bella Cullen. Entah kenapa..... Bella Swan lebih “berbeda” daripada Bella Cullen. Aku juga jatuh cinta banget sama rambut coklatnya yang unyuuuuu :3 Rambutku well tipis memang warnanya coklat tapi engga sebagus Bella pastinya ^^ Intinya, I Love Her. I wanna be Bella Swan. I wish I have her life. Thank you for your coming, Bells! <3 You changed my entire life!